Suara mesin-mesin itu
seolah-olah irama musik
yang melantunkan melodi kepedihan
Dari pagi hingga siang
dari siang hingga malam
dari malam hingga pagi
Namun...
cucuran upahmu
tak sederas keringatmu
kepingan rupiah yang kau dapat
tak sebanding dengan jasamu
kesetiaan yang kau abdikan
tak setara dengan penghargaan untukmu
Buruh...
termarjinalkan oleh kaum kapitalis
tak berdaya perjuangkan hak
terkungkung tembok-tembok pabrik
terbungkam paradigma perusahaan
Buruh...
potret buram perekonomian bangsa
cermin retak kesejahteraan rakyat
Selasa, 13 Mei 2008
Tangerang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.