Sabtu, 29 Desember 2018

APA KAMU TAHU ? (2)

Berkali-kali hatiku sakit karena sikapmu. Mungkin kamu ga tahu. Waktu kamu foto-foto dengan perempuan, mention atau tag foto dengan perempuan di FB, twitter, atau IG. Kamu bisa bertemu dan bercanda dengan mereka. Sedangkan kamu ga bisa menemui aku dan jarang menghubungi aku. Soal kamu di politik, walaupun aku kurang sreg masih bisa ku hargai. Tapi kalau urusan perempuan, tak bisa ku terima.

Ketika aku kesal dengan sikapmu itu, terkadang aku pengen membenci kamu. Tapi tak bisa. Bahkan ketika kamu sakit, aku masih merasa khawatir. Mendoakan kesembuhanmu.
Dan sekarang, di saat engkau sakit pun masih sempat membuat hatiku terluka.

Sepertinya aku tak bisa menerima kehadiran kawan perempuanmu. Entah itu rekan kerja atau sahabat. Apalagi kamu memujinya. Dia cantik, bisa ada di hati dan pikiran kamu, jadi sumber inspirasi menulis kamu. Sedangkan aku .. cuma perempuan biasa. Yang tak berarti apa-apa bagimu.

Selama masih ada perempuan itu dalam hati, pikiran, hidup, dan sosmed kamu, ya ga akan ada perempuan yang mau nikah sama kamu. Seperti yang kamu pernah bilang. Perempuan-perempuan ga ada yang mau diajak nikah sama kamu, maunya cuma jalan-jalan aja. Itu hanya alasan. Mereka ga cocok dengan sikap kamu. Selama masih ada perempuan lain di masa lalu kamu yang masih ada di hati dan pikiran kamu, siapa pun perempuan ga akan mau. Dan perempuan yang baik, juga ga akan mengganggu hubungan kawannya.

Tak ada perempuan yang mau di hati dan pikiran lelaki yang disayangi ada perempuan lain. Tak ada perempuan yang hatinya tidak sakit ketika lelaki yang disayangi memuji perempuan lain. Tak ada perempuan yang rela lelaki yang disayangi curhat dengan perempuan lain. Karena semua itu awal mala petaka dalam sebuah hubungan. Perempuan selalu mencoba mengerti lelaki. Tetapi lelaki tidak pernah mengerti perempuan.

Kalau kamu punya hati dan bisa berfikir, harusnya postingan tentang perempuan itu kamu hapus. Agar tak menyakiti perempuan yang nantinya akan kamu nikahi.

Hanya Tuhan yang tau apa yang aku rasakan. Sambil menulis ini, air mata ku mengalir.



Sabtu, 29 Desember 2018
Mayong Jepara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.