Minggu, 28 April 2019

PEMILU PILU

Sebenarnya sudah males nulis tentang politik. Tapi baca berita tentang banyaknya petugas KPPS yang sakit, bahkan meninggal, dan ada juga petugas kepolisian yang meninggal, jadi pengen ngeluarin opini pribadi.

Di tengah-tengah proses penghitungan suara yang belum selesai, banyak bermunculan kabar duka dari para petugas KPPS. Sepertinya pemilu kali ini merupakan pemilu yang pilu. Karena pilpres dan pileg dilaksanakan secara serentak, otomatis penghitungan suaranya memakan waktu banyak. Sehingga banyak petugas yang kelelahan yang akhirnya menyebabkan sakit. Bahkan lumyan banyak juga yang meninggal.

Kalau mau diambil hikmahnya, ini peringatan buat para elite politik, agar sadar diri. Allah tengah menunjukkan bahwa banyak korban akibat tingkah laku mereka yang gontok-gontokan jabatan. Menghalalkan segala cara demi melanggengkan kekuasaan.

Semoga saja tidak ada lagi korban yang berjatuhan.


Minggu, 28 April 2019
Mayong, Jepara

KEMBALI MENULIS

Lagi suka nulis di blog ini. Karena ga ada yang baca dan ga ada yang komen. Terutama komen nyinyir. Sering sebel sama orang-orang yang suka komen nyinyir. Padahal belum tentu dia lebih baik dari yang dinyinyirin. Dan biasanya yang sering komen nyinyir adalah kaum perempuan.

Ngomong-ngomong, aku bukan penulis yang bagus. Cuma asal nulis aja. Ngeluarin apa yang ada di kepala dan hati. Nah .. yang dari hati ini bisa jadi puisi. Walopun cuma nulis via hp. Bersyukur di hp ada media buat nulis. Maklum .. ga punya laptop. Komputer jaman kuliah dulu udah dijual. Pengen sih punya laptop. Tapi sampe sekarang ga kebeli. Banyak kebutuhan lain yang lebih penting. Jadi mikir beli laptop belum terlalu penting, masih bisa ditunda.

Tulisan-tulisan lama dulu, aku tulis pake tangan di kertas. Setelah fix baru ku salin di buku tulis. Trus jaman kerja di jogja, baru tau deh sama yang namanya blog. Dan dengan fasilitas laptop kantor, tulisan-tulisan lama ku masukin di blog.

Udah lama juga aku ga nulis. Selain karena kesibukan di pekerjaan, juga ga ada yang pengen aku tulis.
Tapi sejak ada seseorang itu, aku jadi suka nulis lagi. Orang itu adalah abang. Ya .. kamu bikin aku jadi menulis lagi.

Kalau liat di blog ini, terakhir aku nulis tahun 2012. Dan aku mulai nulis lagi tahun 2018. Hmm .. lama juga ya aku ga nulis. Aku nulis lagi karena abang. Karena ga tau mesti gimana. Pengen curhat, tapi ga ngerti curhat ke mana. Ya udahlah ya, ditulis aja, sebagai bentuk curhat ke Allah. Padahal kadang-kadang juga sudah curhat ke Allah via lisan dalam hati.

Kalau dalam bentuk tulisan curhatnya bisa panjang. Tapi kalo dalam lisan, cuma kata-kata, "Ya Allah .. kok abang begitu ya sama aku ?


Sabtu, 27 April 2019
Mayong, Jepara

TAHUN POLITIK

Di tahun politik banyak orang-orang biasa yang jadi pengamat politik. Apalagi dengan adanya sosial media. Bagus juga sih .. berarti rakyat Indonesia sekarang lebih cerdas, berani, dan kritis. Cuma kadang-kadang komentar yang berisi hujatan, caci maki, serta nyinyiran itu jadi membuat jengah.

Setiap manusia ga ada yang sempurna. Begitu juga dengan pemimpin negara maupun pemimpin daerah. Di masing-masing personalnya pasti ada kurang lebihnya. Tapi namanya manusia ya tetap aja yang dilihat adalah sisi jeleknya. Seperti kata pepatah, "Seribu kebaikan yang kamu lakukan tidak akan terlihat. Tapi satu kesalahan yang kamu lakukan akan diingat selamanya."

Contohnya, dari presiden pertama sampai presiden yang sekarang nih, yang lebih banyak dikomentari masyarakat adalah sisi buruknya. Jarang ada yang mengomentari sisi baiknya. Ya sebenarnya ada hikmahnya juga. Biar jadi pembelajaran untuk presiden yang selanjutnya. Bukan cuma presiden, tapi pemimpin daerah juga sama.

Yang menyebalkan sebenarnya adalah pendukung fanatik dari pemimpin tersebut. Ketika ada pemimpin yang melakukan kesalahan, dan dia berada di pihak yang berseberangan, sudah pasti akan menghujat habis-habisan. Padahal bisa jadi suatu saat dia akan beralih dukungan. Ya dalam dunia politik, lawan bisa jadi kawan, dan kawan bisa jadi lawan. Dalam politik juga, tak ada kawan yang sejati, dan tak ada musuh yang abadi. Segala sesuatu bisa berbalik.

Aku bukan pendukung fanatik dari pemimpin mana pun. Karena ketika suatu saat pemimpin yang kita puja melakukan kesalahan, maka akan timbul kekecewaan yang amat besar. Dukunglah sewajarnya aja.


Sabtu, 27 April 2019
Mayong, Jepara

Sabtu, 20 April 2019

PILPRES 2019 (3)

Kalah jujur lebih terhormat dari pada menang curang. Ini slogan yang tepat buat pemilu sekarang. Setelah pencoblosan, masih ada proses penghitungan suara. Dan saat ini banyak ditemukan kecurangan. Mungkin, kecurangan pemilu tidak hanya terjadi pada pemilu kali ini saja. Beberapa kali pemilu terdahulu mungkin juga terjadi kecurangan. Tidak bisa dipungkiri bahwa dalam politik dipenuhi dengan intrik demi jabatan, kekuasaan, dan harta. Tapi kondisi sekarang berbeda dengan jaman dulu. Rakyat sekarang lebih kritis dan berani mengungkap segala bentuk kecurangan. Selain itu, manusia percaya bahwa Tuhan tidak tidur. Tuhan akan bersama orang-orang yang terdzolimi. Pada waktunya, Tuhan akan menunjukkan, siapa yang jujur dan siapa yang curang. Tanpa berpihak ke salah satu capres, rakyat hanya menginginkan pemilu yang damai dan jujur. Dan sebagai rakyat biasa, hanya bisa berdoa semoga hasil pilpres ini berakhir dengan damai. Siapa pun presidennya, benar-benar sesuai dengan hasil pilihan rakyat banyak, dan mampu membawa Indonesia menjadi lebih baik, rakyatnya makmur dan sejahtera.


Sabtu, 20 April 2019
Mayong, Jepara

Sabtu, 13 April 2019

PILPRES 2019 (2)

Tetiba punya opini pribadi tentang euforia sebagian besar rakyat Indonesia saat ini yang menginginkan adanya pergantian presiden. Sebenarnya, kalau mau dicermati, keinginan ini tak ubahnya seperti kejadian 20 tahun yang lalu. Ya gerakan reformasi besar-besaran. Karena krisis ekonomi yang melanda Indonesia pada saat itu, menyebabkan kerusuhan dan chaos, yang pada akhirnya memaksa presiden saat itu yang sudah berkuasa selama 30 tahun harus turun tahta sebelum masa jabatannya berakhir. Bedanya, gerakan reformasi didominasi oleh para mahasiswa yang dilalui dengan demo di ibu kota dan juga di berbagai daerah di Indonesia. Bahkan dalam peristiwa tersebut memakan banyak korban jiwa, baik di pihak mahasiswa maupun rakyat sipil. Sekarang, gerakan ganti presiden muncul dari rakyat yang kecewa dengan kinerja pemerintahan sekarang. Mereka menginginkan adanya perubahan serta perbaikan bagi bangsa ini. Dan pemilihan umum menjadi waktu yang tepat untuk adanya pergantian kepemimpinan ini. Antusias masyarakat terlihat pada saat kampanye calon presiden harapan mereka. Dukungan baik materiil maupun doa tak henti-hentinya mengalir. Untuk saat ini kita tinggal menunggu bagaimana hasil pemilu nanti.


Sabtu, 13 April 2019
Mayong, Jepara

Jumat, 12 April 2019

PILPRES 2019

Sudah jengah sekali dengan segala hiruk pikuk politik selama beberapa bulan ini. Perkembangan jaman dan teknologi membuat politik sekarang berbeda dibanding dulu sebelum ada internet dan sosial media. Masyarakat sekarang jadi lebih aktif mengamati tingkah polah para pelaku politik dan mengomentarinya via media sosial. Namun yang membuat tidak nyaman tentunya komentar yang mengandung hujatan dan celaan. Karena bagaimana pun juga manusia tidak pernah ada yang sempurna. Dan sifat umum manusia adalah apabila tidak menyukai seseorang, apapun kebaikan yang diperbuat orang tersebut tidak akan nampak. Sebaliknya, kesalahan sekecil apapun akan menjadi celah untuk menjatuhkannya.

Mengenai pemilihan presiden, setiap orang pasti mempunyai pertimbangan masing-masing dalam menentukan pilihannya. Manusia dikarunia akal untuk berpikir, mata untuk melihat, telinga untuk mendengar, dan hati untuk merasa. Masyarakat sekarang lebih bisa menentukan siapa calon presiden yang akan dipilihnya berdasarkan banyak hal. Bukan hanya semata karena faktor mengagumi sang calon pemimpin bangsa. Karena setiap manusia pasti ada kurang lebihnya. Sang calon presiden pun pasti punya sisi baik dan sisi buruk. Dalam menentukan pilihan, selain program kerja dari masing-masing calon presiden, masyarakat juga melihat siapa yang memiliki sisi kebaikan lebih banyak. Siapa saja orang-orang yang berada di sekitarnya. Bagaimana sikap, perkataan, dan tingkah laku orang-orang yang berada di sekitarnya tersebut.
Dengan mata hati, masyarakat juga meyakinkan bahwa pilihannya akan membawa Indonesia lebih baik, makmur, dan sejahtera.

Dan satu hal yang pasti, Allah telah mengatur segala sesuatu di muka bumi ini. Manusia hanya bisa berusaha dan berdoa. Apa pun yang terjadi, siapa pun yang nanti jadi presiden, itu sudah pasti atas kehendak Allah.


Jumat, 12 April 2019
Mayong, Jepara

Selasa, 09 April 2019

DOKTER YANG SEBENARNYA

Bersyukur dokter-dokter yang menangani orang tuaku tetap teguh dengan profesinya. Tetap bertugas melayani pasien-pasiennya yang membutuhkan.

Bersyukur orang tuaku bertemu dengan dokter-dokter yang baik seperti mereka. Bukan dokter yang ikut-ikutan meramaikan politik, dokter yang jadi petugas partai, yang ambisius terhadap jabatan di parlemen.

Bersyukur orang tuaku ditangani oleh dokter-dokter yang kesehariannya disibukkan dengan mengobati orang-orang yang membutuhkan. Bukan dokter yang waktunya dihabiskan untuk bermain sosial media, yang sering mencela sana sini, mengejek capres yang bukan pilihannya.

Bersyukur orang tuaku banyak ditolong oleh dokter-dokter seperti mereka. Cuma bisa berdoa untuk kebaikan dokter-dokter yang telah menangani orang tuaku.


Selasa, 9 April 2019
Mayong, Jepara