Minggu, 21 Juli 2019

MELIHAT KONDISI NEGARA SAAT INI

Beberapa hari yang lalu seorang rekan kerja update status di wa tentang wacana ditiadakannya uang pesangon. Kawan ini ketika dulu bekerja di Tangerang adalah seorang aktivis buruh. Dia bercerita kalau jaman dulu sering mengikuti demo buruh.

Ketika pilpres 2014 kemarin dia memilih calon yang menjadi presiden sekarang. Tapi sejak merasakan kenaikan bbm yang berkali-kali dan kejadian-kejadian lainnya, pandangannya pun jadi berubah. Pilpres kemarin dia tidak mendukung pilihan sebelumnya.

Sekedar mengeluarkan pendapat tentang apa yang terjadi di Indonesia saat ini. Sedih rasanya melihat kondisi negara sekarang. Bagi umat muslim yang percaya dengan ketentuan Allah, meyakini bahwa semua yang terjadi sudah dituliskan oleh Sang Maha Pencipta Alam Semesta. Termasuk carut marut politik saat ini.

Dulu .. jaman SMA pernah mengagumi salah satu tokoh yang muncul di era reformasi. Tapi pada saat era presiden ke 6, dia tersangkut kasus korupsi. Kecewa ? Pastinya. Sejak saat itu mulai berpandangan bahwa mengagumi tokoh janganlah terlalu fanatik. Karena segala sesuatu bisa berbolak-balik. Begitupun dalam politik, apa pun bisa terjadi. Lawan bisa jadi kawan, dan sebaliknya kawan bisa jadi lawan. Sampai ada istilah, dalam politik tak ada kawan yang abadi. Yang ada adalah kepentingan yang abadi. Dan itu semakin terlihat jelas di masa sekarang.

Rakyat yang mengharapkan mahasiswa yang digadang-gadang sebagai tonggak agen perubahan, sekarang ini kurang gregetnya dibandingkan mahasiswa jaman dulu. Pun media massa seperti kehilangan rohnya sebagai penebar kebenaran.

Yang bikin kurang simpatik juga adalah para aktivis mahasiswa yang dulu gigih berjuang ketika prihatin melihat kondisi bangsa di bawah kepemimpinan presiden yang sarat dengan korupsi, kolusi, & nepotisme, kini setelah mereka (enggak semuanya ya .. hanya beberapa. Karena masih banyak juga yang peduli terhadap persatuan bangsa.) mendapat kursi empuk di pemerintahan, jadi berkurang rasa dalam membela rakyat kecil.

Selalu salut dengan para aktivis mahasiswa yang sampai sekarang masih tetap konsisten berada di luar gelanggang pemerintahan maupun partai politik. Karena mereka bisa menjaga pemikirannya tetap berpihak kepada kesejahteraan rakyat. Tanpa dipengaruhi oleh kepentingan golongan atau partai.

Saat ini pendukung masing-masing kubu merasa yang paling benar. Sehingga bagi masyarakat yang awam politik akan menjadi bingung. Tapi bagi yang yakin, seiring dengan perjalanan waktu, Allah akan menunjukkan siapa yang benar dan siapa yang salah. Allah juga akan memperlihatkan siapa yang sebenarnya ambisi dengan kekuasaan.

Sebagai rakyat biasa hanya mampu berdoa. Semoga Tuhan mengampuni dosa-dosa rakyat dan pemimpin Indonesia. Dan semoga yang berada di jalan yang salah segera diberi hidayah. Serta semoga nantinya Indonesia bisa segera mendapatkan pemimpin yang mampu memperbaiki kondisi bangsa yang carut marut ini. Dan Indonesia bisa menjadi negara yang aman, nyaman, makmur dan sejahtera.


Selasa, 9 Juli 2019
PWI 3, Jepara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.