Kamis, 30 April 2020

SEDIH GARA-GARA CORONA

Sedih banget rasanya. Gara-gara corona, libur tanggal merah ga ada artinya. Biasa aku pulang. Ini jadi ga bisa pulang. Apalagi besok lebaran. Libur lama dua minggu lebih, tapi sepertinya harus di kos aja. Ga bisa pulang.

Himbauan di rumah aja buat anak rantau itu sangat menyedihkan. Sendirian, jauh dari orang tua, jauh dari saudara. Apalagi kos yang kurang nyaman. Kalau kondisi harus di rumah aja waktu masih kerja di jogja, kos di Jongkang mah ga begitu sesedih ini.

Coba kalau waktu himbauan di rumah aja lagi tinggal sama orang tua, atau sudah nikah, jadi ada sama suami. Pasti ga sedih. Banyak hal yang bisa dilakukan bersama.


Kamis, 30 April 2020
Mayong, Jepara

LAGI SEBEL

Sebel .. ku pikir setelah selesai pemilu, kamu bakal keluar dari partai itu. Kondisi lagi bad mood, lihat kamu posting soal partai itu bikin tambah bad mood. Walaupun yang dilakukan kebaikan, dari awalnya udah sebel ya sebel aja.

Apalagi kalau kamu ga liat status wa ku. Padahal sih bukan ditujukan buat kamu. Tapi kalau kamu ga liat itu, jadi tambah bete. Kenapa ? Apa lagi sibuk ? Ngurusi partai itu ?

Aku tuh ya kalau pas lagi lihat status wa, ga semuanya yang ada di lihat. Hanya orang-orang tertentu aja. Dari atas pasti ku cari ada update dari kamu, mamaku, sodara-sodaraku, dan temen-temen akrab. Selain itu ga aku liat. Aku lewati aja.

Emang dibayar berapa, bela-belain partai itu. Pendukung pemerintah yang zalim. Di jaman pemerintahan pemimpin ini, menteri-menterinya kalau bicara bikin tepok jidat. Ngerti kalau setiap pemimpin ga sempurna. Pasti ada kurang lebihnya. Tapi di kepemimpinan ini banyak sekali kurangnya. Bahkan cenderung zalim.

Dan di saat sekarang ini ada wabah penyakit, dari awal di negara lain sudah terjangkit. Pemimpin di sini dan pejabat-pejabatnya malah santai dan bercanda. Miris banget rasanya.

Aku memang ga kenal orang-orang di partai itu. Tapi kalau lihat dari postingan mereka di sosmed, hidup mereka ga pernah susah. Gaya hidup mereka mewah. Dari awal udah ga suka ya tetep aja ga suka. Kemungkinan besar kalau ketemu orang-orang di partai itu, aku bakal jutek. Karena rasa hati ga bisa bohong.

Satu lagi, sebel banget kalau kamu panggil aku jeng. Karena aku pernah baca komen kamu di sosmed, panggil perempuan itu jeng. Dan aku ga suka disama-samain panggilannya sama perempuan lain.

O iya, tambah sebel kalau liat IG kamu yang masih ada foto-foto mantan kamu. Ngerti ga sih kamu itu bikin sebel. Orang-orang lain mah foto-foto mantannya udah pada dihapus dari semua sosmed.


Kamis, 30 April 2020
Mayong, Jepara

UANG ROKOK

Ga ngerti mesti gimana. Dulu waktu ketemu, sempet ku tanya rokok habis berapa sebulan. Kamu bilang 300 ribu. Itu duit segitu kamu bakar sia-sia. Aku aja nyari duit segitu susah.

300 ribu itu bisa jadi uang makanku. Bisa juga uang jajanku. Bisa juga buat beli pulsa dan internet. Bisa buat beli madu atau obat kalau lagi sakit. Atau bisa kujadikan modal jualan pulsa. Banyak hal-hal yang lebih penting bisa dibeli dari uang 300 ribu itu dibandingkan cuma buat beli rokok.

Nah waktu kapan hari kamu pinjem uang buat beli bahan makanan, aku jadi bingung. Ga ada tabungan kah ? Gimana mau beli cincin, mahar, dan keperluan nikah ? Padahal aku pengen emas antam. Wajar juga pengen ada resepsi pernikahan.

Kapan hari kamu bilang lagi siapin seserahan. Entah apa isi seserahan itu. Sedangkan aku tau ibuku ga mau kalau cuma sekedarnya. Karena malu sama tetangga. Aku tau ibuku sering datang ke acara-acara pernikahan tetangga-tetangga. Dari yang sederhana sampai yang mewah. Aku ga minta yang mewah, hanya sepantasnya.

Jadi pusing mikirinnya. Gimana kalau aku ga kerja, cuma jadi ibu rumah tangga. Sedangkan keperluan orang tua ku selama ini dari aku. Tiap bulan mereka aku kasih 3 juta. Sesudah bayar kos, aku hanya punya sisa beberapa ratus ribu aja buat makan. Uang tabungan ku putar buat modal jualan pulsa.

Cuma sisa uang beberapa ratus ribu buat makan sampe gajian lagi, jadi ga bisa makan yang enak-enak atau pun yang mahal-mahal.

Sudah beberapa tahun ini aku ga pernah ngemall dan beli baju. Aku cuma beli barang yang benar-benar aku perlukan. Walaupun aku suka baca, aku harus menahan keinginan untuk beli buku.

Hp pun aku ga pernah beli yang mahal-mahal. Jaman ada blackberry, aku ga mampu beli. Hp termahal yang pernah aku beli seharga 2,5 juta. Dan itu sekarang sudah waktunya ganti. Hp ku setiap 4 tahun sekali perlu diganti, karena memory sudah habis. Bisa beli hp seharga itu karena dapat uang THR dan dikasih bonus supplier. Sebelum itu, hp yang mampu ku beli hanya di kisaran 1,5 juta.

Makanya aku heran ketika tau kamu pake i phone. Hp mahal menurutku. Entahlah aku melihat gaya hidupmu berbeda denganku.

Kadang-kadang aku buka-buka website online shop. Berapa banyak barang-barang yang aku pengen, dan sampai sekarang hanya ada di menu keranjang. Walaupun ada yang harganya hanya puluhan ribu, tapi kalau mau membeli aku memikirkan kondisi keuanganku. Memikirkan keperluan orang tuaku. Jadi lah hanya sekedar window shopping.


Selasa, 28 April 2020
Mayong, Jepara

BETE DI PABRIK

Udah sebulan ini di pabrik aku lebih banyak diam. Ga becanda. Ke kantin atau pulang juga sendirian. Biasanya kalau ke kantin sama 3 orang teman. Pulang juga begitu. Sampai kita menjuluki diri teletabbies. Karena ke mana-mana ya berempat.

Awalnya karena si bos perempuan marah-marah sama aku. Ngebanding-bandingin sama orang lain. Di antara berempat, cuma aku yang sering dimarah-marahi sama bos perempuan. Temenku yang 3 orang ini ga pernah dimarahi. Mereka pintar-pintar. Di mata bos, aku ini bodoh. Kondisi lagi PMS tapi ga bisa meluapkan kemarahan. Jadilah aku diam saja. Termasuk dengan 3 orang teman itu. Bicara kalau ada perlunya aja. Sebenarnya mereka heran dan menanyakan perubahan sikapku. Cuma ku jawab ga ada apa-apa.

Malahan aku merasa nyaman aja ga bersama mereka. Karena mereka itu kalau bicara pedas. Makanya di ruangan yang terdiri dari 30 an orang, ga ada yang berteman akrab dengan mereka. Yang bikin aku nyaman juga, aku jadi ga dengar mereka berghibah lagi. Setiap jalan bersama mereka waktu pulang kerja dari ruangan ke tempat parkir, atau pun waktu ke kantin, ada aja yang diomongin jelek dari teman-teman di ruangan. Risih jadinya telinga ini dengarnya.

Aku juga nyaman karena ga jadi ledekan mereka lagi. Apalagi kondisi lagi sedih begini karena wabah, jadi sebel kalau diledekin. Mereka senang banget ngeledekin aku. Karena menurut mereka, di ruangan ini cuma aku yang ga marah kalau di bully. Sekarang pikiran lagi kacau begini, jadi sebel kalau di bully. Aku mikirnya mereka orang-orang yang ga tau sopan. Secara mereka umurnya jauh di bawah aku. Tapi seenaknya aja ngeledekin orang yang lebih tua. Ga pake perasaan. Jadi semena-mena, merasa paling pinter.


Selasa, 28 April 2020
Mayong, Jepara