Kamis, 30 April 2020

BETE DI PABRIK

Udah sebulan ini di pabrik aku lebih banyak diam. Ga becanda. Ke kantin atau pulang juga sendirian. Biasanya kalau ke kantin sama 3 orang teman. Pulang juga begitu. Sampai kita menjuluki diri teletabbies. Karena ke mana-mana ya berempat.

Awalnya karena si bos perempuan marah-marah sama aku. Ngebanding-bandingin sama orang lain. Di antara berempat, cuma aku yang sering dimarah-marahi sama bos perempuan. Temenku yang 3 orang ini ga pernah dimarahi. Mereka pintar-pintar. Di mata bos, aku ini bodoh. Kondisi lagi PMS tapi ga bisa meluapkan kemarahan. Jadilah aku diam saja. Termasuk dengan 3 orang teman itu. Bicara kalau ada perlunya aja. Sebenarnya mereka heran dan menanyakan perubahan sikapku. Cuma ku jawab ga ada apa-apa.

Malahan aku merasa nyaman aja ga bersama mereka. Karena mereka itu kalau bicara pedas. Makanya di ruangan yang terdiri dari 30 an orang, ga ada yang berteman akrab dengan mereka. Yang bikin aku nyaman juga, aku jadi ga dengar mereka berghibah lagi. Setiap jalan bersama mereka waktu pulang kerja dari ruangan ke tempat parkir, atau pun waktu ke kantin, ada aja yang diomongin jelek dari teman-teman di ruangan. Risih jadinya telinga ini dengarnya.

Aku juga nyaman karena ga jadi ledekan mereka lagi. Apalagi kondisi lagi sedih begini karena wabah, jadi sebel kalau diledekin. Mereka senang banget ngeledekin aku. Karena menurut mereka, di ruangan ini cuma aku yang ga marah kalau di bully. Sekarang pikiran lagi kacau begini, jadi sebel kalau di bully. Aku mikirnya mereka orang-orang yang ga tau sopan. Secara mereka umurnya jauh di bawah aku. Tapi seenaknya aja ngeledekin orang yang lebih tua. Ga pake perasaan. Jadi semena-mena, merasa paling pinter.


Selasa, 28 April 2020
Mayong, Jepara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.