Kamis, 03 September 2020

BLT PEMERINTAH

Hari kamis kemarin sebagian besar teman-teman di pabrik yang pakai rekening mandiri sudah dapet transferan uang 1,2 juta. Bantuan dari pemerintah buat yang gajinya di bawah 5 juta. Tapi aku belum dapet. Mungkin di pencairan berikutnya kali ya.

Rencananya uang itu mau aku kasih ke ibuku, buat beli hp. Karena belakangan ini ibuku mengeluh memori hp nya sudah habis. Beberapa kali dibetulin di counter hp langganan deket rumah. Ya memang, uang 1 juta masih kurang buat beli hp. Tapi setidaknya bisa disimpan dulu sampai nanti ada tambahan uang lagi.

Beberapa waktu yang lalu ibuku cerita kalau sekarang ada tetangga yang minta diajari ngaji sama ibuku. Karena mau belajar ngaji di masjid malu. Mungkin karena merasa sudah tua tapi belum bisa baca Al Quran. Ibuku ga mau menentukan tarif bayaran. Walaupun tetanggaku mau bayar berapa pun. Dan tetangga ini pun jadi sering memberi makanan ataupun barang ke ibuku.

Bahkan tetangga yang dulunya bu RT ini mau mengumrohkan ibuku. Karena dia punya niat mengumrohkan 10 orang. Sudah 6 orang yang dia umrohkan. Masih kurang 3 orang lagi. Tapi ibuku masih ragu. Di samping kondisi lagi corona dan ga punya biaya buat bekal, juga memikirkan bapakku. Yang kadang ga mau kalau dirawat orang lain. Selain itu juga ga punya uang buat bayar pembantu atau perawat.

Beberapa waktu setelah itu ibuku cerita lagi kalau dimasukkan daftar orang-orang yang diumrohin gratis dari masjid di deket rumah. Tetangga yang belajar ngaji sama ibuku mendorong agar ibuku mau diumrohin gratis dari masjid. Bahkan beliau mau memberi bekal buat ibuku.

Mendengar cerita itu, rasanya senang campur sedih. Senang karena ibuku dapat rezeki. Sedihnya karena aku, sebagai anaknya ga bisa mencukupi semua kebutuhan hidupnya, ga bisa membiayai umroh dan haji.

Walaupun ibuku galak dan keras, tapi sering membantu tetangga. Dan jarang galak sama tetangga. Galaknya sama keluarga. Jadi banyak yang menolong ibuku ketika kesulitan. Tapi sering ga akur sama saudara.

Selama ini kalau ada tetangga atau temannya yang jual motor, mobil, atau rumah. Ibuku bantu cari pembeli. Dari situ ibuku dapet rezeki yang lumayan. Tapi ibuku ga pernah hitungan makelar. Sedikasihnya sama penjual maupun pembeli.

Makanya, penawaran PHK itu salah satu jalan aku bisa dapet uang banyak. Asal pesangon sesuai uu yang berlaku sekarang. Tapi kalau omnibus law yang berlaku, pupuslah harapan dapat pesangon.

Cuma sekarang ini order lumayan banyak. Jadi kemungkinan PHK dalam waktu dekat ga ada. Bahkan karyawan training yang kemarin sebelum lebaran di PHK, diminta untuk melamar kembali. Tapi pabrik yang di Serang melakukan PHK. Ya karena UMR di sana besar. Jadi sepertinya order banyak dialihkan ke sini.


Minggu, 30 Agustus 2020
Mayong, Jepara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.