Rabu, 28 Agustus 2019

TENTANG TEMAN-TEMAN

Karena aku orang biasa, aku lebih nyaman berteman dengan orang-orang biasa juga. Walaupun teman-temanku dari masa sekolah dan kuliah ada juga yang dari kalangan orang-orang kaya. Tapi aku hanya sekedar kenal saja.

Tapi entah kenapa orang melihatku punya banyak uang. Padahal pakaian atau barang-barang yang ku punya biasa aja. Bukan dari brand terkenal. Walaupun sekarang aku bekerja di sebuah pabrik yang memproduksi sepatu brand ternama, tapi aku belum pernah punya sepatu dari brand tersebut.

O iya, balik lagi ke masalah orang yang melihatku punya uang banyak. Ketika aku bekerja di Tangerang ada beberapa orang yang meminjam uang kepadaku. Jumlahnya sih ga banyak, hanya beberapa ratus ribu. Padahal gajiku waktu itu juga kecil, hanya cukup untuk biaya hidup. Untuk menyisihkan sedikit saja perlu penghematan. Untungnya teman tersebut bisa mengembalikan uang pinjaman itu.

Nah .. waktu kerja di Jogja, ada teman waktu kerja di Bogor yang pinjam uang dengan jumlah hanya beberapa ratus ribu. Kebetulan aku ada sedikit lebih, jadi bisa ku pinjamkan. Tapi sampe sekarang teman tersebut ga mengembalikan uang pinjaman itu. Bahkan beberapa tahun kemudian dia sempat ingin meminjam lagi dengan jumlah yang lebih besar, sampai jutaan. Ya pastinya aku ga bisa minjemin, karena mengingat dengan nominal kecil aja dia ga balikin, apa lagi dengan nominal besar. Selain itu aku juga ga punyalah uang sebesar itu. Apalagi waktu itu aku lagi ga kerja.

Sekarang kerja di Jepara juga ada teman yang pinjam uang ke aku, dengan jumlah hanya ratusan ribu. Waktu itu aku masih bisa minjemin. Karena gajiku masih untuk keperluanku sendiri. Dan dia bisa menepati janji mengembalikan uang pinjaman itu. Sekarang dia mau pinjam lagi, aku ga bisa minjemin. Karena uangku sekarang untuk biaya pengobatan orang tua.

Ibu kos di Jepara juga pernah mau meminjam uang kepadaku dengan jumlah besar, jutaan. Ya pastinya aku ga bisa minjemin, karena aku ga punya uang sejumlah itu.

Heran aja kenapa orang-orang melihatku punya banyak uang. Padahal yang ku punya cuma cukup buat biaya hidupku dan orang tuaku. Tapi Allah sering berbaik kepadaku dengan memberi sedikit rezeki tambahan, agar aku bisa punya sedikit kelebihan uang.

Walaupun awal-awal tahun kemarin aku sempat kesulitan kekurangan uang, sehingga mencoba untuk pinjam ke saudara dan teman. Tapi salah satu om ku ga mau kalo aku berhutang. Dia memberiku uang. Bahkan sampe sekarang kadang-kadang memberi bantuan untuk biaya pengobatan orang tuaku. Om dan tanteku ga mau aku sakit karena kepikiran hutang.

Untuk saat ini aku tidak bisa membalas kebaikan mereka dengan materi, hanya bisa membalas kebaikan mereka dengan doa.


Rabu, 28 Agustus 2019
Mayong, Jepara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.