Kamis, 11 Juni 2020

GARA - GARA CORONA (3)

Tadi waktu sholat dhuhur di mushola, temen kerja yang suaminya kerja di madura tanya ke aku, kalau lebaran kemarin bener ga pulang. Aku jawab iya. Suaminya dia juga lebaran ga pulang, karena di tempat kerjanya ikut aturan pemerintah. Libur lebaran cuma 1 hari. Nanti libur lebarannya di akhir tahun.

Nah .. kemarin PSBB Surabaya udah selesai. Dia mau pulang ke Kudus. Sudah 3 bulan suaminya ga pulang. Tapi istrinya, yang temenku ini, ga ngebolehin pulang dulu. Suaminya ngeyel pengen pulang karena lihat terminal bungurasih sudah dibuka, berarti aman katanya.

Duh .. ternyata masih ada orang yang pikirannya gitu ya. Kalau PSBB udah selesai, berarti udah aman. Padahal bukan begitu kondisinya. PSBB berakhir dan ga diperpanjang itu karena melihat faktor ekonomi. Wabah penyakitnya masih ada. Obat dan vaksinnya belum ada.

Untung temenku masih bisa berpikir. Dia bilang ke suaminya, walaupun dia pulang naik mobil sendiri, tapi di jalan kan ga tau dia kena virus apa enggak. Temenku juga bilang, kalau pulang juga sama pak RT di karantina.

Si temenku ini khawatir, karena dia punya anak bayi. Tapi dia rela suaminya ga pulang dulu sampai kondisi bener-bener aman.

Jadi inget waktu puasa kemarin, temen di marketing telpon soal kerjaan. Eh, nyambung tanya soal rencana aku menikah. Ya aku jawab belum tau, karena corona kan si calon suami belum bisa datang ke rumah. Aku bilang tempat dia zona merah, tempatku juga zona merah. Gimana dong ..

Dia cuma bilang, makanya banyak berdoa. Minta biar coronanya cepat pergi. Minta juga dimudahkan dan dilancarkan urusan pernikahan.

Jadi inget juga, beberapa hari yang lalu ibu kos tanya aku jadi nikah apa enggak. Lagi-lagi jawabanku belum tau karena masih ada corona. Si corona jadi jawaban setiap yang tanya masalah pernikahan.

Ibu kos tau kalau aku ada rencana nikah, karena beberapa bulan yang lalu anaknya yang dari kalimantan datang dan sempet ke kamarku sebentar. Kondisi aku lagi bete, ga minat buat ngobrol. Aku sempet bilang ke dia kalau ga lama di sini, karena pengen pindah kerja, dan ada rencana menikah. Ternyata dia cerita ke ibunya yang notabene ibu kosku. Dikira ibu kosku aku menikah abis lebaran.

Jadi inget kamu gimana kelanjutan rencananya. Kamu jarang hubungi aku. Kalau aku yang coba hubungi kamu duluan, seringnya responmu cuma sedikit. Entah kenapa. Soal kerjaan kamu juga ga pernah cerita. Padahal kamu pernah bilang kalau ada rencana apa-apa itu cerita.

Harusnya calon suami cerita segala sesuatunya sama calon istri. Entah itu soal kerjaan, dan lain-lain. Karena calon istri berhak tau kan. Sering komunikasi juga. Walaupun aku lagi sebel sama kamu, terkadang muncul rasa kangen pengen ketemu. Aku juga ngedoain kamu, mama kamu, om kamu, dan keluarga besar kamu sehat. Karena aku pengen ketika kita menikah, semua keluarga kita sehat sehingga bisa hadir.

Aku kadang suka bingung jawabnya, kalau lagi wa sama adek sepupu, tante, dan juga mamaku. Mereka mesti tanya kamu gimana. Aku bingung jawabnya. Karena ketika mereka tanya, itu ketika aku dan kamu jarang komunikasi. Jadi aku ga tau kondisi kamu gimana.


Kamis, 11 Juni 2020
PWI 3, Jepara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.