Jumat, 27 September 2019

GARA - GARA KAMU (2)


Sebenarnya kamu itu pantas ga sih untuk ku tangisi ? Dengan adanya perempuan itu, berarti doa-doaku untukmu berhenti kan ya. Harusnya aku ga memikirkan dan mendoakan kesehatanmu, keselamatanmu, rezekimu lagi. Terserah kamu mau sakit, mau ga punya uang, mau celaka. Tapi yang pasti masih ada mama kamu kan yang selalu mendoakan kamu. Dia yang sayang dan bangga punya anak kamu. Walaupun terkadang aku kasian juga sama mama kamu kalau inget kelakuan kamu yang main-main sama perempuan.

Kamu tau kan aku punya sakit lambung. Itu kambuh bukan karena aku telat makan ataupun makan makanan pedas. Tapi karena pikiran. Aku yang selalu memikirkan kamu. Tapi kamunya yang ga tau diri. Ini aku udah kerasa laper. Tapi males mau makan. Ga ada nafsu makan. Aku jadi males buat mengenal laki-laki. Takut jatuh cinta. Karena aku ga siap sakit hati.

Btw, kamu ga ada rencana mau bayar pulsa ke aku gitu ? Tapi gimana aku mau nagihnya. Kan kita udah lama ga contact. Masa aku ikhlasin sih ? Lumayan kan duit segitu juga. Kamu sekarang bisa beli hp bagus, masa ga bisa bayar pulsa yang dulu sih.

Padahal tadinya aku udah ikhlasin. Nanti juga Allah ganti rezekiku. Makanya ga aku tagih. Tapi kelakuan kamunya begitu ke aku sih, jadi aku pengen nagih tuh duit pulsa. Lha tapi gimana caranya ya ?


Kamis, 26 September 2019
Mayong, Jepara

GARA - GARA KAMU


Waktu jam istirahat tadi, salah satu teman di kantor bilang, "Tumben Mba Prima hari ini ga ada suaranya". Sedari pagi aku emang ga bercanda sama mereka. Selain karena sibuk sama kerjaan, juga karena lagi ga enak badan. Tapi selama ini walaupun aku sibuk sama kerjaan, kadang masih sempat bercanda sebentar sama mereka. Ya .. hari ini aku ga mood. Mungkin mereka melihat auraku yang ga mood itu.

Aku ga mood gara-gara lihat timeline FB kamu sedang video call sama seorang perempuan. Dan itu sudah yang kedua kalinya. Selama ini juga kamu ga pernah menghubungi aku. Apa itu pacar kamu sekarang ? Rasanya sedih, kesel, marah campur aduk jadi satu. Kenapa aku harus punya perasaan ini sama kamu. Kerja pun jadi ga bisa fokus. Padahal kerjaan lagi ribet. Kemarin pengen nulis soal demo mahasiswa. Tapi jadi ga mood gara-gara kamu.

Kamu emang ga pernah bilang apa-apa soal hubungan kita. Tapi kamu juga tau alasan kenapa kamu sama aku dikenalkan sama om kamu. Dan itu sudah pernah jadi pembicaraan kita dulu. Kalau memang kamu ga ada niat seperti itu, bilang bang. Kalau ga mau ketemu langsung atau telpon, lewat chat apa susahnya. Jangan seperti ini. Lebih menyakitkan. Ternyata aku salah menilai kamu sebagai aktivis 98. Ternyata kamu bukan seorang yang pemberani.

Kamu ga beda jauh sama laki-laki yang dulu pernah dekat denganku waktu jaman kuliah. Mahasiswa psikologi angkatan 96 dari Banjarmasin. Dia melihat aku ketika ada acara yang diadakan oleh pers mahasiswa di fakultasku. Sedangkan dia dari pers mahasiswa universitas. Dia meminta nomor hp dan alamat rumahku sama temanku yang sering main ke lembaga mahasiswa pusat. Dia menghubungi aku, dan kemudian sering sms, kadang telpon, dan beberapa kali datang ke rumah. Sampai ibuku dan teman-temanku yang kenal sama dia juga, mengira kita pacaran. Padahal dia ga pernah menyatakan apa-apa kepadaku. Dan aku sudah terlanjur jatuh cinta padanya. Pada akhirnya dia pergi tanpa pamit.

Susahnya aku melupakan dia. Perlu waktu beberapa tahun untuk aku bisa jatuh cinta lagi. Dan akhirnya aku bisa beberapa kali jatuh cinta, walaupun cuma bertepuk sebelah tangan. Patah hati yang berulang-ulang.

Aku pernah kepoin sosmednya. Dia sekarang bekerja sebagai wartawan di salah satu media cetak besar di ibu kota, dan sudah menikah. Makanya waktu om kamu menyebutkan pekerjaan kamu, jadi sedikit mengingatkan aku tentang dia. Waktu itu juga kamu rambutnya gondrong. Sama seperti dia.

Dulu, aku pernah berpikir kalau kita bertemu, apa akan membicarakan masa lalu. Kalau kamu mau melihat dia seperti apa, nanti ku carikan fotonya di sosmednya. Karena aku ga menyimpan fotonya di hpku. Tapi dia ga kayak kamu. Dia ga suka foto selfie. Dia jarang upload foto. Walaupun sekedar foto bersama keluarga atau teman. Hanya beberapa saja. Aku memang ga sepadan dengannya. Dia ganteng, pandai, dan dari keluarga terpandang.

Dan di saat hatiku tenang, tanpa ada siapa-siapa di hatiku, kamu masuk di kehidupanku. Ku pikir kamu ga akan seperti laki-laki sebelum ini. Karena aku melihat om kamu. Ga mungkin kan om kamu ngenalin orang yang ga baik. Tapi ternyata .. kamu nyakitin juga.

Kalo dipikir-pikir, sebenernya ga masalah kan aku punya hubungan sama laki-laki lain. Karena selama ini kamu ga pernah menjelaskan hubungan kita. Tapi hati aku yang ga bisa. Aku terlanjur mengganggap dirimu kekasihku.

Tuhan .. ampuni aku yang banyak dosa. Tapi jangan hukum aku dengan cinta yang bertepuk sebelah tangan dan menyakitkan. Jangan beri perasaan juga kepada orang yang aku ga memiliki perasaan kepadanya. Sehingga aku tidak menyakiti orang.


Kamis, 26 September 2019
Mayong, Jepara

Kamis, 26 September 2019

WAHAI LELAKI (2)


2019, TAHUN DUKA INDONESIA

Tahun ini Indonesia berduka. Banyak tokoh-tokoh yang berpulang. Ustad Arifin Ilham, Bu Ani Yudoyono, Mbah Moen, dan sekarang Pak Habibie. Sosok orang-orang baik pergi meninggalkan dunia ini di kala kondisi bangsa sedang sakit.

Sedih rasanya mendengar kabar meninggalnya Pak Habibie. Setiap membaca berita tentang Pak Habibie, terutama kisah cintanya, air mata ini langsung mengalir.

Ya .. kisah cinta Pak Habibie dan istri tercinta membuat iri semua orang, terutama kaum hawa. Bukan karena Pak Habibie jenius, tapi karena Pak Habibie setia. Bahkan hingga Ibu Ainun telah meninggal pun, cinta Pak Habibie tak pernah pudar. Dan semasa Ibu Ainun masih hidup hingga Ibu Ainun telah tiada, tak sedikitpun Pak Habibie berpaling.

Sekitar tahun 2012, sewaktu aku kerja di semarang, aku mendapatkan film Habibie & Ainun dari perawat di klinik tempat aku kos. Kebetulan ada laptop kantor. Aku mengcopy film tersebut dan menontonnya. Pastinya aku terharu ketika menonton film tersebut.

Bagi generasi 80 - 90 an, Pak Habibie merupaka tokoh idola. Anak-anak kecil di masa itu ketika ditanya mengenai cita-citanya, banyak yang menjawab ingin seperti Pak Habibie.

Sekarang hanya cerita dan jasa-jasa tentang beliau yang akan dikenang. Teriring doa yang dipanjatkan oleh seluruh rakyat Indonesia untuk sang pahlawan.

Ya Allah ampunilah semua dosa-dosa beliau, terimalah semua amal ibadah beliau, masukkanlah beliau ke dalam surgaMu, dan pertemukanlah kembali beliau dengan istri tercinta, kekasih hatinya, belahan jiwanya, cinta sejatinya.


Rabu, 11 September 2019
Mayong, Jepara

KADO ULANG TAHUN DARI ADEK SEPUPU

Waktu bulan Juli kemarin, beberapa hari setelah hari ulang tahunku, aku kaget ketika pulang kerja ibu kos bilang ada paket untukku. Aku heran karena merasa ga memesan barang online. Setelah ku lihat, ternyata kado dari salah satu adek sepupuku. Dia memberiku 2 buah jilbab. Sebenarnya dia pengen kado itu datang tepat di hari ulang tahunku. Tapi ternyata meleset.

Dia tau alamat kos, karena aku pernah memberinya untuk pengiriman barang dagangan yang dia jual yang aku coba jadi resellernya. Kebetulan yang membeli adalah teman kerjaku. Jadi alamat pengirimannya ke kosku.

Aku terharu. Bukan karena apa barangnya, dan bukan karena berapa nilai barangnya. Tapi karena makna pemberian itu. Mungkin dia ingin aku bahagia dengan kado surprise itu. Karena dia tau aku sedang bersedih dengan kondisi orang tuaku.

Padahal aku berharap kedatanganmu, itu adalah kado yang membuat aku bahagia. Sekedar ucapan selamat ulang tahun pun sudah cukup membuatku bahagia. Tapi waktu aku ulang tahun, kamu ga mengucapkannya. Sedih ? Iyalah, karena kamu ga peduli sama aku. Selama ini kamu menganggap aku apa ? Aku bukan siapa-siapa bagimu. Bukan orang yang istimewa di hati kamu.


Minggu, 8 September 2019
Mayong, Jepara

TENTANG KAMU (ABANG) 2

Beberapa waktu yang lalu, tanteku di Bekasi nelpon. Dia tanya kabarku, apakah sehat atau malah lagi sakit. Aku pun menjawab lumayan sehat. Tapi dalam hati aku berkata, hatiku yang sedang tidak sehat. Dan air mataku pun berlinang. Di tempat kerja aku mungkin terlihat tertawa, bercanda dengan teman-teman. Tapi dalam hati pengen nangis. Sampai kos, aku sendirian di kamar, pasti sering nangis.

Mereka semua ga tau apa yang ku rasakan. Tentang hati ini, tentang kamu. Sampai sekarang, masih kamu yang ada di hati, pikiran, dan doaku. Entah dengan dirimu. Aku ga tau siapa yang ada di hati, pikiran, dan doa kamu. Kalau kita nanti jadi menikah, berarti aku masih akan terus mendoakan kesehatanmu, keselamatanmu, pekerjaanmu, dan rezekimu. Tapi kalau kita tidak menikah, berarti aku akan berhenti menyebut namamu dalam setiap doaku. Kamu ga tau, dari dulu ketika aku menyukai laki-laki, ga pernah aku mendoakannya. Cuma kamu satu-satunya lelaki yang pernah ku suka, yang selalu ku doakan segalanya.

Aku ga gampang bisa menyukai orang. Dulu, ada beberapa teman yang mencoba mengenalkan teman lelakinya kepadaku. Mereka ga langsung mengenalkan, tapi memberi fotonya terlebih dahulu. Karena aku ga suka memberi harapan, jadi kalau aku ga tertarik ya aku memilih untuk ga kenalan. Dari pada sudah kenalan, kemudian orang tersebut suka sama aku. Malah nanti aku jadi menyakiti orang tersebut.

Dan ketika om kamu memperkenalkan kamu, dia juga memberi fotomu, aku pun tertarik untuk mengenal kamu. Maka ku iyakan perkenalan itu. Walau pun sebenarnya terbersit perasaan takut jatuh cinta yang bertepuk sebelah tangan. Dan aku pun membuka hatiku untukmu. Padahal aku termasuk orang yang ga mudah membuka hati untuk laki-laki.

Kamu ga tau, setelah beberapa waktu berkenalan denganmu dan muncul perasaan ini, aku ga mau berkenalan dengan laki-laki lain. Karena aku ga mau menyakiti kamu (seandainya kamu memiliki perasaan yang sama). Dan kenyataannya malah kamu yang menyakiti aku.

Tahun lalu, ada tanteku di Ungaran dan Demak yang mau mengenalkan aku dengan laki-laki. Yang satu saudaranya, yang satu temannya. Tetapi aku menolak. Karena aku merasa hatiku sudah dimiliki kamu. Padahal kamu ga pernah menyatakan perasaanmu kepadaku. Tak pernah memberi kepastian hubungan kita. Mungkin orang yang tau akan menilai aku bodoh.

Kamu dulu pernah bilang kalau teman-teman kamu sering kasih nomer hp perempuan-perempuan. Jadi teman-teman chat kamu banyak. Setelah perkenalan kita, aku ga tau apa teman-teman kamu masih ada yang kasih nomor-nomor perempuan-perempuan. Dan aku juga ga tau apa kamu masih chat dan bercanda dengan perempuan-perempuan lain. Seandainya iya, aku benar-benar bodoh, karena mengharapkan cinta orang yang ternyata hanya main-main denganku.

Waktu dulu kamu unfollow twitterku, aku ga tau salahku apa. Kamu cuma bilang ga tahan sama orang marah-marah. Trus aku tanya siapa yang marah-marah. Katamu ada orang marah-marah ku retweet. Dan aku ga tau retweet yang mana. Kalo kamu ga merasa seperti yang di tweet itu, kenapa kamu mesti tersinggung ? Coba kalau yang buat kamu tersinggung itu teman-teman perempuan kamu yang cantik-cantik itu, yang kamu puja-puja, apa kamu akan melakukan hal yg sama ? Apa kamu akan unfollow sosmednya juga ? Kalau enggak, berarti kamu ga adil sama aku. Teman-teman kamu bisa berubah. Suatu saat teman-teman perempuan yang kamu puja-puja itu bisa saja menyakiti kamu.

Kalau kamu unfollow twittermu dengan alasan ga tahan sama orang marah-marah. Aku juga ga tahan liat kamu upload foto-foto perempuan-perempuan, atau upload foto-foto kamu sama perempuan-perempuan. Selama kenal sama aku, pernah liat aku upload foto-foto berdua sama laki-laki ? Aku ga mau foto-foto sembarangan sama laki-laki.

Aku ga ngerti kamu tau apa enggak kalau aku dulu follow IG kamu. Tapi sekarang aku unfollow IG kamu. Karena aku sakit lihat kamu upload foto mantan kamu. Selain itu kamu juga ga folbek IG aku. Buat apa kalau hanya aku yang follow, tapi kamu ga follow aku juga. Berarti kamu ga pengen tau tentang aku. Beberapa waktu yang lalu kamu unfollow lagi twitterku. Dan aku ga tau sebabnya kenapa. Mungkin kamu ga mau tau tentang aku. Kamu ga mau baca pesanku untukmu di twitter lagi. Kalau gitu nanti aku juga unfollow twittermu. Karena aku juga ga mau hanya aku yang follow aja.

Aku mau follow twitter dan IG mu kalau kamu juga follow IG dan twitterku. Karena cinta itu harus berbalas. Kalau hanya bertepuk sebelah tangan, akan menyakitkan hati. Lebih baik tidak berteman sama sekali. Jangan mau menang sendiri. Maunya diperhatiin, tapi ga mau balik memperhatiin. Kamu ga tau bagaimana aku berusaha mengobati sakitku sendirian. Bukan cuma sakit di badan, tapi juga sakit di hati.

Dulu kamu pernah bilang lagi ngumpulin uang buat nemuin aku. Tapi nyatanya sampe sekarang kamu ga ke sini juga. Mungkin kamu ga benar-benar serius mau menemui aku. Karena aku ga penting bagimu. Kamu lebih memilih ketemu dengan teman-teman kamu. Dulu kamu bilang abis lebaran tahun lalu mau jor-joran cari kerjaan. Sampe sekarang aku ga tau kamu udah dapet kerja apa belum. Kalaupun sudah, aku juga ga tau kamu kerja apa, dan kerja di mana.

Kamu ga tau kan kalau aku pernah promosiin buku pertama kamu di IG storyku. Ya jelas kamu ga tau lah, karena kamu kan ga follow IG ku. Aku juga promosiin buku kamu di fan page jualanku. Sering postinganku di tiap sosmed satu dengan yang lainnya ga sama. Dan terkadang juga ada terselip pesan untukmu. Entah kamu merasa atau tidak. Yang pasti postinganku di setiap sosmed selain ada pesan untuk kamu, juga ada pengingat untuk diriku sendiri, dan juga untuk saudara-saudara serta teman-temanku. O iya, aku ga promosiin buku kedua kamu, karena males lah pasti isi ceritanya tentang perempuan lain yang kamu suka.

Dulu aku pengen kamu dateng bawa buku pertamamu itu. Bukan mau minta gratisan, tapi sebagai ganti aku pernah isiin kamu pulsa. Sebenarnya aku pengen ngelupain kalo pernah 2x isiin kamu pulsa. Tapi gimana ya, karena sikap kamu yang nyakitin itu, jadi bikin aku inget apa yang pernah aku kasih ke kamu. Sifat umum manusia ya. Atau sifat umum perempuan ? Ketika dikecewakan, pasti mengungkit yang dulu-dulu. Selain itu juga karena nominal segitu buat aku yang hidupnya pas-pasan ya lumayan nyesek juga. Dan aku ga pernah nagih ke kamu, karena waktu itu kamu lagi kesulitan. Tapi waktu sekarang kamu punya uang, apa kamu inget kalau misalnya aku ternyata lagi kekurangan ?

Waktu kamu update sedang piknik, pernah ga kamu kepikiran kalau itu bikin jengkel. Kamu pergi sama perempuan-perempuan, entah siapa mereka. Bercanda sama mereka. Kamu memang ga punya perasaan ya. Waktu susah aja, kamu hubungi aku. Giliran lagi ga susah kamu pergi sama perempuan-perempuan lain. Kamu bener-bener nyebelin bang. Mungkin kalo kamu perginya sama teman laki-laki aku ga akan sejengkel ini. Padahal waktu aku lagi kesulitan keuangan aku ga menghubungi kamu untuk minta bantuan.

Dulu di chat kita kamu pernah bilang jangan main-mainin hatimu. Tapi ternyata kamu yang main-mainin hatiku. Kamu yang ga punya perasaan. Kamu yang ga serius pengen nikah. Kamu yang ga bisa ngelupain masa lalu. Kamu yang ga mau menghapus foto-foto mantan kamu dari sosmed dan hp kamu. Kamu yang masih berteman dengan mantan kamu. Ga ada bang, perempuan yang mau suaminya menyimpan foto-foto mantannya. Aku ga pernah nyimpen foto-foto laki-laki yang dulu pernah aku suka. Karena aku ga mau suamiku nanti tersakiti.

O iya, aku juga masih inget di salah satu chat kita, aku pernah bilang kalau lebih suka ngobrol langsung. Trus kamu bilang setelah jumatan kamu bakal nelpon aku. Dan sampai sekarang kamu ga pernah ada nelpon aku. Dan aku ga tau apa kamu telponan sama perempuan-perempuan lain. Aku ga tau apa yang kamu lakukan. Aku cuma bisa mengadu sama Allah tentang kelakuan kamu yang enggak aku ketahui. Karena Allah Yang Maha Mengetahui Segalanya dan Maha Pemberi Balasan.

Aku jadi berprasangka kalau sebenarnya kamu itu ga bener-bener pengen nikah. Karena perempuan yang kamu idamkan adalah yang cantik sempurna. Kamu juga ga mau kebebasan kamu hilang karena terikat pernikahan. Kamu hanya mau main-main dan senang-senang dengan perempuan-perempuan saja. Entah prasangkaku itu benar atau enggak. Di mana-mana perempuan kalau lagi emosi, pasti prasangkanya yang jelek-jelek. Dan kadang terucap doa yang jelek juga.

Dulu aku menilai kamu seorang anak yang sayang sama mamanya. Tapi kenyataannya kamu ga benar-benar sayang sama mama kamu. Karena anak laki-laki yang benar-benar sayang sama ibunya ga akan mempermainkan hati perempuan. Bagaimana kalau mama kamu yang dipermainkan laki-laki ? Bagaimana kalau hati mama kamu yang disakiti laki-laki ?

Suatu saat ketika kamu mengalami kesulitan, mungkin itu salah satu cara Tuhan mengingatkan kamu tentang luka yang pernah kamu buat kepadaku. Karena ketika aku sedang mengalami kesulitan, aku selalu mengingat-ingat apa dulu pernah menyakiti orang.


Sabtu, 7 September 2019
Mayong, Jepara

Selasa, 10 September 2019

RENCANA KETEMU OM KAMU


Beberapa hari yang lalu, om kamu kirim wa, tapi karena aku lagi ribet sama urusan kerjaan, belum sempat baca dan bales wa dari om kamu. Selang 1 jam kemudian om kamu nelpon. Kaget juga sih. Karena selama ini kan ga pernah telpon. Om kamu memberi tahu kalau minggu ini bakal ada acara ke Jawa.

Ternyata om kamu masih inget waktu di FB aku bilang pengen ngobrol. Entah dia ngerti atau enggak kalau aku pengen ngobrolnya itu tentang kamu. Ya jelas aku pengen ngobrol sama om kamu lah, wong dia yang ngenalin kamu ke aku. Masak aku ngobrol tentang kamu sama pak gubernur. Aku cuma bilang nanti lanjut wa aja soalnya kerjaan lagi ribet. Malemnya baru aku bales wa dari om kamu. Seneng juga karena om kamu ternyata serius, ga mengabaikan permintaanku buat ketemu dan ngobrol.

Dari percakapan wa itu, aku jadi ga berharap banyak kalo om kamu bakal bisa ke Jepara. Dan nyatanya memang sekarang om kamu ga ke Nepara. Ya .. ngerti sih kalau waktunya yang ga memungkinkan. Selain itu, siapa juga aku yang ga penting ini. Lagian juga kondisi keuanganku lagi mepet, perasaan mepet terus sih ya. Ga bisa menjamu om kamu dan keluarganya (kalau ikut juga). Karena kalau om kamu berkunjung ke Jepara, pastinya kita ketemuannya di rumah makan kan. Tapi seneng om kamu memberi kabar kalau mau ke Jawa, ya berarti dia menghargai pembicaraan tempo hari di FB.

Jadi inget juga beberapa bulan yang lalu, waktu adek-adek sepupuku dari Ungaran datang berkunjung ke Jepara. Mereka datang ke kos ku trus ngajak keluar, ke tempat yang enak buat ngobrol dan bagus buat foto-foto. Beberapa hari sebelumnya sudah bilang, dan aku pun tanya-tanya ke temenku di sini tempat yang asyik. Dia rekomendasikan Diana's Bay. Nah .. waktu udah selesai, salah satu adek sepupuku yang bayar. Dia memang selama ini yang tau kondisi keuanganku. Karena aku kadang-kadang suka berhutang buat deposit pulsa. Tapi biasanya ga lama-lama juga. Kalau sudah gajian ku bayar. Waktu aku mau ikutan ke kasir, adek sepupuku yang lain menyeret aku untuk menjauhi kasir.

Bersyukur punya saudara-saudara yang baik dan pengertian. Mungkin ini juga balasan waktu dulu, ketika ponakanku beberapa kali opname di RS, aku beberapa kali membantu, walaupun ga banyak sih. Waktu itu aku ada sedikit kelebihan uang. Sebenarnya adek sepupuku ga minta bantuan sih, cuma aku tau kondisi hidupnya yang pas-pasan, dan salah satu ponakanku itu dikarunia kekurangan.

Tapi aku masih berharap lain waktu om kamu bisa berkunjung ke Jepara dan bertemu denganku. Karena sebaiknya segala sesuatu itu dibicarakan, biar tidak ada prasangka buruk. Dan pengennya sih kalau om kamu bertemu denganku, ya didampingi istrinya juga. Karena aku orangnya selalu merasa ga enak kalau bertemu dengan laki-laki yang sudah punya istri, kecuali saudara sih ga masalah. Hmm .. emangnya nanti bakal jadi saudara ga sih ? Kalau nanti kita jadi nikah, aku kan panggilnya bukan Pak Ginting lagi, tapi Om Budi. Eh, emangnya kita bakal nikah gitu ??

Dulu ketika temanku mengenalkan aku dengan kakak sepupunya, dan adek sepupuku mengenalkan aku kepada teman suaminya, mereka selalu bertanya padaku bagaimana perkembangan setelah perkenalan itu. Karena mereka yang mengenalkan, jadi mereka merasa bertanggung jawab atas patah hatiku ditinggalkan oleh orang yang mereka kenalkan. Selain itu juga karena mereka peduli denganku, mereka pengen aku segera menikah. Cuma om kamu aja yang ga pernah nanyain. Apa karena om kamu laki-laki, jadi ga peduli ya. Tapi kenapa yang dikenalin om kamu ke kamu itu aku ? Bukan teman-temannya yang lain ? Dan waktu kita kenalan dulu, aku berharap kamu tak berakhir seperti yang dulu-dulu. Tapi berakhir dengan bahagia.


Sabtu, 7 September 2019
Mayong, Jepara

Kamis, 05 September 2019

KENAIKAN IURAN BPJS

Baca berita hari ini bener-bener ga habis pikir. Sedih sekali rasanya. Menteri keuangan yang hebat itu mengusulkan kenaikan iuran bpjs 2x lipat.

Ya Allah .. apa lagi yang bisa dibanggakan dari kepemimpinan ini ?

Kondisi bangsa sekarang ini sangat memprihatinkan. Kalau iuran bpjs sudah ditetapkan kenaikannya yang 2x lipat itu, berarti bener-bener mencekik rakyatnya dah. Mana ga semua biaya ditanggung bpjs. Sehingga kenaikan iuran dan fasilitas yang didapat ga sepadan.

Nangis nih rakyat Indonesia menghadapi kenaikan harga-harga.


Kamis, 29 Agustus 2019
Mayong, Jepara

WAHAI LELAKI

Wahai lelaki ..
Bisakah engkau tidak menyakiti perempuan ?
Bisakah engkau tidak mempermainkan hati perempuan ?
Bisakah engkau setia pada satu hati perempuan ?

Wahai lelaki ..
Ketika engkau menyakiti perempuan, sebenarnya engkau sedang menggadaikan ketenangan dan kenyamanan hidupmu.

Wahai lelaki ..
Ketika engkau mempermainkan hati perempuan, sebenarnya engkau sedang mempermainkan kehidupan dan rezekimu.

Wahai lelaki ..
Ketika engkau senang bermain, bercanda, dan berfoto-foto dengan banyak perempuan, sebenarnya engkau sedang menghinakan dirimu sendiri.


Kamis, 29 Agustus 2019
Mayong, Jepara

JUALAN PULSA

Tadi pagi ibu kos minta diisi pulsa listrik 100 ribu. Tumben si ibu sekarang isinya 100. Biasanya cuma 50. Dan si ibu bilang bayarnya nanti kalau bapak kos sudah transfer. Ya sudahlah ya .. mau gimana lagi, kasian juga. Kalau bapak kos belum transfer juga ya paling besok kalau waktunya aku bayar kos, dipotong.

Sebenernya kalau pada beli pulsa utang itu ya agak berasa sesak napas. Karena aku juga modalnya ga banyak. Dan untung jualan pulsa itu cuma seribu dua ribu. Tapi ya untungnya sih temen-temen di pabrik yang beli pulsa selalu inget bayar walaupun aku ga nagih. Mereka masih inget kalau punya utang belum dibayar, ntar ditagih di akhirat. Buat aku yang keuangannya pas-pasan, modal jualan pulsa itu ya muter. Abis deposit saldo, yang udah bayar ya ku buat deposit saldo lagi. Jadi kalau pada utang, terutama sampe berminggu-minggu, ya agak macet deposit pulsanya.

Soal ibu kos, kadang kasian juga. Punya suami yang ga setia. Padahal si ibu lagi sakit. Sering si ibu cerita ke anak-anak kos sambil nangis. Sebel liat suami yang ga setia sama istrinya. Semoga aja si bapak kos sadar buat ga nyakitin istrinya lagi.


Kamis, 29 Agustus 2019
Mayong, Jepara