Kamis, 20 Agustus 2020

BANYAK UNDANGAN PERNIKAHAN

Sedih rasanya kalau ada yang menikah. Kenapa sedih, ya karena aku belum tau kapan aku akan menikah.

Walaupun lagi corona, tapi orang-orang di sini tetap melaksanakan pernikahan. Bulan ini aku dapet 4 undangan pernikahan. Bukan cuma sedih karena aku belum bisa menikah, tapi juga pusing. Gimana ga pusing, gaji 2 bulan ini ga full, karena sistem no work no pay, tapi harus nyumbang buat undangan pernikahan.

Rasanya pengen marah sama kamu. Ku pikir, aktivis itu orangnya pemberani. Apa karena orang partai ya. Biasa orang partai kan ga gentleman. Inget tanteku yang dulu di partai. Dia ga berani bilang ke keluarga besarnya kalau sudah menikah lagi dengan orang yang dituduhkan selingkuhannya. Tanteku menggunakan aku sebagai alat. Dia kasih tau aku soal pernikahannya itu, agar aku cerita ke keluarga besarnya.

Orang kalau niat baik dan serius, pasti ada pembicaraan yang kontinyu soal pernikahan. Gimana soal lamaran, mahar, acara pernikahan, biaya, dan sebagainya. Kalaupun ada kendala ya harus berani diomongin. Bukannya diem aja. Penilaian orang kamu cuma main-main.

Jadi inget waktu kamu bilang soal rencana lebaran mau dateng sama mama dan temen kuliahnya. Rencananya mau langsung akad. Itu kan namanya ga menghargai keluarga besar aku. Orang ya ada unggah-ungguhnya, kenalan dulu sama keluarga, baru membicarakan masalah pernikahan gimana.

Sebagai orang kota yang berpendidikan, harusnya ketika rencana mau diundur, ya ada pembicaraan baik-baik. Enggak malah diem aja. Penilaian orang jadi jelek.

Mama, saudara-saudara, dan teman-teman aku pada nanyain gimana rencana nikahnya. Dan aku bingung jawabnya. Satu-satunya alasan yang bisa ku berikan karena masih corona.


Kamis, 6 Agustus 2020
Mayong, Jepara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.