Rabu, 26 Agustus 2020

MASIH TENTANG KAMU

Beberapa waktu yang lalu mama kamu ngeluarin aku dari grup. Entah kenapa. Aku ga tau salahku. Posting di grup aja ga pernah. Hanya sekali soal rokok, itu juga karena disuruh mama kamu.

Waktu aku tau wa ku entah diblokir, atau nomerku dihapus, aku bertanya-tanya salahku apa. Ternyata Allah bales, waktu mama kamu cerita di grup hp nya dihack, dia bertanya-tanya salahnya apa. Sama seperti yang aku rasakan, bertanya-tanya salahku apa.

Dia yang mulai duluan masukin di grup, dia juga yang ngeluarin. IG juga gitu. Mama kamu pernah follow aku. Tapi akunnya sekarang ga ada. Entah itu memang bener punya mama kamu atau kamu yang buat.

Alhamdulillah, grup-grup yang masukin aku di dalamnya, sampai sekarang ga ada yang ngeluarin aku. Ya .. mereka pada baik-baik sama aku. Di dalem grup juga adem, ga ada saling debat.

Aku memang di grup diem aja, ga ikut komentar selain karena aku memang orangnya pendiam, juga karena menghindari debat dengan orang-orang tua. Cuma mengamati percakapan di grup. Jadi ngerti gimana mama kamu. Paham kenapa waktu itu ada ibu-ibu yang pamit ga mau ikut di grup. Ngerti juga kenapa kamu pernah dibilang anak mama. Dan paham kenapa cewek-cewek yang kamu ajak nikah ga mau. Selain faktor keuangan, juga faktor calon ibu mertua.

Aku jadi inget cerita temen kerja waktu di tangerang. Janda, orang batak. Tinggal di mess juga. Dia pernah cerita, alasan kenapa cerai sama suaminya. Karena ibu mertuanya selalu ikut campur. Walaupun belum ketemu mama kamu, tapi setelah tau di grup jadi kebayang sepertinya ga sanggup kalau harus tinggal di rumah mama kamu.

Aku ini orangnya males. Belum lagi kalau lagi sakit. Pasti aku ga bisa ngerjain kerjaan rumah. Udah kebayang gimana mama kamu kalau menantunya lagi males. Padahal perempuan ada waktunya pengen males-malesan. Nyantai ngerjain pekerjaan rumah tangga.

Waktu mudik lebaran tahun 2018, aku ikut bis gratis dari pabrik. Di bis aku duduk di sebelah orang batak. Tapi si bapak ini sekarang udah ga kerja di sini lagi. Dikeluarin karena kasus jual beli masalah. Ya, si bapak ini sekjen SPN. Dan setiap ada karyawan yang mengadukan masalah, dia akan meminta sejumlah uang agar masalahnya beres.

Kembali ke cerita waktu mudik. Si bapak ini tanya soal cowok. Aku bilang lagi deket sama kamu (padahal waktu itu kita jarang komunikasi). Trus aku bilang kalau kamu orang batak. Bapak itu nanya marga kamu. Waktu aku jawab, komentar bapak itu, "Aduh ..". Ku pikir karena masalah agama. Lalu ku bilang, tapi dia muslim kok. Bapaknya mualaf. Aku juga bilang marga ibumu.

O iya, di antara obrolan si bapak bilang, kalau nikah jangan mau jadi tulang punggung. Yang harusnya jadi tulang punggung itu suami. Aku jadi mikir, apa laki-laki batak itu males kerja ya.

Jadi inget tetangga tanteku di bekasi. Suaminya orang batak. Ga kerja, males-malesan aja di rumah. Sedangkan istrinya yang kerja. Kata tanteku istrinya ini rajin kerja. Dari staff biasa sampai jadi manager.

Kamu juga orangnya gampang tersinggung. Laki-laki kok baperan. Malu lah sama label aktivis. Inget waktu kamu unfollow twiterku. Kamu tersinggung sama retwetanku. Lah .. kalau kamu memang ga seperti itu, kenapa tersinggung ? Kalau kamu tersinggung, berarti kamu memang seperti yang di retwetan itu dong. Kalau sahabat kamu yang ngomong langsung ke kamu kayak yang di retwetan itu, kamu bakal marah ga ?

Ketika kamu unfollow twitterku yang kedua kali, aku udah males mo nanyain alasannya. Dan ku biarkan aja. Padahal sampai sekarang masih ada beberapa updetan statusku di twitter yang buat kamu. Cuma kamu ga bisa baca. Beberapa kali kamu update status yang bikin sakit hati aku aja, ga langsung unfriend kamu kok. Padahal harusnya aku marah.

Soal IG juga aku jadi males follow kamu gara-gara masih ada foto mantan kamu di situ. Kamu ga mikir perasaan aku. Yakin, suatu saat ada balasannya. Mungkin bukan dari aku. Tapi dari sahabat-sahabat kamu yang jengah sama kelakuan kamu. Karena kamu sering update status yang ga penting. Bahkan cenderung ngawur.

Aku juga masih ga percaya alesan kamu soal unfriend FB karena di hack. Karena cuma aku aja yang diunfriend. Dan pengalaman dari dulu, beberapa orang temenku yang FB nya di hack, itu ga pernah unfriend aku. Ketika di hack, FB mereka postingannya jadi ga bener.


Selasa, 25 Agustus 2020
Mayong, Jepara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.