Sabtu, 09 Januari 2021

GARA-GARA KAMU LAGI

Kali ini aku rasanya campur aduk. Antara marah, kecewa, sedih. Selama ini aku selalu menjaga hatiku dari laki-laki lain. Padahal kamu dan keluarga kamu mendiamkan aku tanpa kepastian. Ga ada sedikitpun niat aku buat cari laki-laki lain. Walaupun orang menilai aku bodoh. Tapi ternyata, kamu tega menyakiti aku.

Selama ini aku diam ga menghubungi kamu, karena aku ingin kamu sebagai laki-laki yang menghubungi aku. Itu tanda kamu benar-benar menyayangi dan mencintai aku. Bukti nyata, bukan cuma kata-kata kamu di sosmed aja. Dan juga menandakan kamu gentleman sebagai laki-laki, bukan pengecut yang lari dari tanggung jawab.

Kemarin siang mama aku tanya, itu parlin kok statusnya sama cewek. Ternyata mamaku liatin status wa kamu. Emang udah ga sama kamu lagi. Aku cuma jawab enggak. Padahal dalam hati maksudnya enggak tau. Enggak tau lagi hubungan kita selama ini apa. Sejak rencana kamu dan mama kamu mau ke rumah yang ga jelas karena alesan pandemi dan kamu ga punya uang, kamu ga ada kasih kabar ataupun keputusan gimana kelanjutannya. Apa sih yang ada di otak kamu waktu ngelakuin itu ? Dulu kamu datang baik-baik meminta ijin sama orang tuaku. Kalo ga berkenan, kenapa kamu ga bilang baik-baik juga ke aku dan orang tuaku. Nomer hp ku dan orang tua ku ada.

Bukan begini caranya. Menyakitkan dan ga bertanggung jawab. Sampai saat ini aku masih menjaga hatiku buat kamu. Walaupun kamu ga menghubungi aku. Tapi tiba-tiba muncul foto-foto dengan perempuan lain. Sakit bang ..

Orang tua mana yang ga marah anaknya disakiti. Mamaku bilang langsung hapus wa kamu. Aku jadi ingat mama kamu yang hapus dan ngeluarin aku dari grup. Tanpa aku tau kenapa. Aku cuma berprasangka mama kamu malu karena kamu nganggur.

Kemarin aku cerita sama mamaku, kalau aku dulu shalat hajat minta jodoh, trus kamu datang. Aku jadi bingung, bener ga. Posisi selama shalat hajat itu, aku ga ada contact sama kamu. Tapi setelah kita ketemu aku jarang, malah ga shalat hajat lagi. Mamaku ga komentar soal ceritaku itu. Dia lagi emosi lihat anaknya diperlakukan seperti itu. Entah apa sikap mamaku jika ternyata kamu itu jodohku. Aku pun ga tau harus bagaimana. Dengan kejadian ini, apakah kita ini jodoh ? Tapi kamu sudah memilih perempuan lain. Yang pasti kalau memang jodoh, hati kita harus benar-benar bersih dari masalah. Semua harus dibicarakan.

Jadi mikir, kita kan selalu meminta kebaikan. Dengan adanya kejadian kamu seperti ini (padahal kejadian seperti ini bukan cuma sekarang aja, dulu juga kamu begitu, dan besok-besok apakah kamu masih akan begitu lagi ?), apa Allah sedang menunjukkan suatu ketidakbaikan ? Sepertinya Allah menegurku buat shalat hajat dan shalat tahajud. Karena aku sering ga melakukannya. Aku memang bukan orang baik.

Kamu tau aku meragukan kesetiaanmu waktu kamu bilang papa kamu matanya jelalatan. Khawatir sifatnya menurun di kamu. Tapi kenapa kamu ga berusaha jadi baik. Berusaha agar ga jadi seperti papa kamu. Hidup papa kamu susah kan karena nyakitin mama kamu dan juga istrinya yang lain. Kenapa kamu ga belajar dari hal itu.

Kamu bilang, kita nanti belajar jadi orang tua yang lebih baik. Aku seneng waktu denger itu. Karena aku ga pengen anak-anakku mengalami hidup yang ga membahagiakan. Jujur, keluargaku ga sempurna. Mama aku pernah menggugat cerai papaku waktu aku masuk kuliah. Tapi papaku ga mau. Dan saudara-saudara mamaku bisa membujuk mamaku. Akhirnya papa dan mama rujuk. Walaupun sekarang berkali-kali mamaku pengen pisah.

Mamaku pengen pisah bukan karena papaku main perempuan. Enggak, papaku setia. Papaku juga ga pernah berlaku kasar pada mamaku. Waktu itu mamaku pengen pisah karena merasa tidak dihargai, ga diajak diskusi ketika papaku menjual sawah warisan orang tuanya untuk modal usaha. Yang akhirnya usaha papa bangkrut.

Kalau sekarang mamaku pengen pisah karena lelah mengurusi papa yang rewel. Sedangkan mama masih mencari tambahan uang dengan membuat pesanan roti atau makelar rumah, dll. Karena uang yang kuberikan ga cukup untuk memenuhi semua kebutuhan. Cuma aku yang mencoba mempertahankan agar papa dan mama ga berpisah. Walaupun kadang-kadang ketika melihat mama kecapekan, aku jadi merasa bersalah. Melihat mama jadi kurang bahagia.

Seandainya aku bisa memberi uang buat memenuhi semua kebutuhan. Sehingga mama ga perlu capek mencari uang tambahan, pasti mama hanya mengurusi papa. Mungkin akan jenuh. Tapi bisa lah sesekali refreshing jalan-jalan.

Aku memang ga gampang dalam memutuskan untuk menikah. Karena menikah itu untuk jangka panjang. Selamanya sampai maut memisahkan. Dan sampai ke surga juga. Itu yang ku pinta dalam doaku kepada Allah.

Aku ga mau ada perceraian dalam perjalanan pernikahan. Aku juga ga pengen dalam pernikahan yang utuh tapi ga bahagia. Karena itu akan berpengaruh pada mental anak-anak. Seperti yang aku dan adekku alami. Melihat orang tua bertengkar itu sangat tidak mengenakkan.

Selain itu, aku juga masih memikirkan bagaimana nanti kedua orang tuaku kalau aku menikah dan ikut suami. Apa suamiku nanti baik, bisa mengerti kondisi orang tuaku. Aku butuh suami yang bener-bener pengertian. Banyak hal yang aku liat dari pernikahan di sekitarku, baik itu orang tuaku, saudara-saudaraku, teman-temanku. Yang kadang ada hal-hal baik yang membuat aku ingin seperti mereka. Tapi ada juga hal-hal buruk yang membuat aku ga ingin kejadian seperti yang dialami mereka.

Tadi pagi aku kaget mama video call dari rumah sakit. Karena ga jelas, ku wa ngapain di rumah sakit. Sesampainya di rumah, mamaku baru bales wa. Trus ku telpon. Katanya semalem badannya panas. Untung tetangga-tetangga pada baik. Dua orang ibu-ibu dateng, dibuatin madu, kuning  telor, sama kunyit. Kata ibu-ibu itu mamaku suhunya 39, dan menggigau. Ga jelas apa yang diigaukan.

Memang kondisi mamaku seminggu ini lagi kurang sehat. Tapi kondisinya mulai membaik. Sampai tadi malam badannya panas lagi. Apalagi sampai mengigau. Aku berprasangka, jangan-jangan mama kepikiran kelakuan kamu. Mama pasti mikirin perasaan aku. Ya Allah .. sedih banget. Aku juga ga bisa pulang. Dan mamaku juga melarang aku pulang, karena corona makin banyak. Mama bilang kalau baik-baik aja. Katanya kamis kalau panasnya masih naik turun, cek darah lengkap. Tapi aku yang enggak baik-baik aja. Sejak kemarin asam lambungku agak naik.

Ya Allah .. sembuhkanlah mamaku. Berilah mama dan papa kesehatan.


Sabtu, 9 Januari 2021
Mayong - Jepara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.