Senin, 18 Januari 2021

KELABU

Dari semalem sampai hari ini, hujan deras di sini. Berhenti sebentar, hujan lagi. Di waktu hujan deras itu, rasanya seperti kesedihanku. Air hujan itu seperti air mataku. Suasananya pun kelabu.

Sejengkel-jengkelnya aku sama kamu, rasa hati itu masih tetap ada. Kadang kasian juga sama mama kamu. Pengen ketemu, ngobrol langsung. Dan entah kenapa, setiap telinga kiriku terasa panas, pasti om kamu liat status wa ku. Beberapa kali aku ngerasa seperti itu. Ga tau kenapa. Apa kalian sedang membicarakan aku ? Bicara langsung lah sama aku. Biar ga ada ganjelan masalah. Lebih baik jujur, walaupun itu pahit.

Yang aku heran, kenapa waktu aku dulu tanya kamu kerja di mana. Trus kamu jawab, kerja sama om kamu. Tapi kamu ga mau om kamu tau, kalau aku tau kamu kerja sama dia. Seperti sedang mempermainkan aku aja.

Dunia sudah deket akhir jaman. Bencana di mana-mana. Ada wabah penyakit. Berasa kayak hidup enggak lama. Jadi ga mau ada ganjelan masalah. Aku jarang marah-marah langsung sama orang. Kalau kesel sama orang, ya aku pendam aja. Biasanya aku diem. Paling aku tumpahin di tulisan ini.

Kalau kamu bicara langsung sama aku, bilang ga mau melanjutkan rencana pernikahan karena kendala jarak dan biaya, aku ga marah. Walaupun sedih pastinya. Tapi kalau gini caranya, kamu diem ga pernah contact, trus ada foto dengan perempuan lain, itu sangat menyakitkan. Kamu membuat luka hatiku menganga.

Kamu tau aku punya asam lambung. Yang pasti kambuhnya bukan karena telat makan atau makan makanan pemicunya. Tapi karena pikiran. Aku kalau kepikiran sesuatu masalah, pasti ga doyan makan.

Terkadang aku mikir, om kamu kenapa sih punya karyawan cuma 1 aja diberhentiin. Emang kondisi penjualan menurun banget ? Sampe segitunya. Atau dia pusing anaknya belum dapet kerja. Jadi disuruh mbantuin usahanya.

O iya, kamu kenapa sekarang wa nya ga nampilin last seen ? Seperti sedang sembunyi dari masalah. Sosmed kamu juga ga di public. Padahal dulu kamu ga begitu. Om kamu juga ga pernah nampilin last seen. Kayaknya kalau om kamu liat status wa ku, itu dia lupa matiin centang biru.

Setelah pertemuan kita dulu, aku berharap hubungan kita berlanjut bahagia. Pikirku, kesedihanku akan berakhir. Walaupun ibuku agak ragu. Tapi ya tetep diterima aja. Ibuku sadar kalau kelak anak perempuannya ketika menikah akan ikut suami. Tapi kondisi sekarang masih seperti ini. Bingung jadinya. Dulu aku pengennya kamu jadi cinta terakhirku. Tapi sekarang .. ??


Senin, 18 Januari 2021
Mayong, Jepara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.